Investigasi.co.id, INDRAMAYU – Demo yang dilakukan pedagang Pasar Kedungwungu di Kecamatan Anjatan, Kamis 7 Agustus 2025, menolak rencana revitalisasi atau renovasi pasar yang dianggap dilakukan secara sepihak tanpa musyawarah dengan mereka. Aksi demo pedagang meminta penundaan revitalisasi karena kondisi pasar mereka nilai masih layak dan yang paling penting saat ini adalah perbaikan kecil seperti drainase yang sering tersumbat saat hujan, bukan pembangunan ulang besar-besaran. Mereka juga mengingatkan adanya kontrak penggunaan los dan kios yang masih berlaku sampai tahun 2030, serta keberatan karena merasa tidak diajak dialog sejak awal.
Penolakan muncul karena pedagang merasa tidak pernah diajak bermusyawarah terkait renovasi, sementara pihak pemerintah desa sudah membentuk panitia pembangunan dan menawarkan hasil renovasi satu arah. Pedagang menuntut pembatalan rencana pembongkaran dan meminta dialog terbuka dengan Pemdes agar solusi terbaik bisa dicapai. Wakil Bupati Indramayu Syaefudin menyambut aspirasi ini dan berjanji akan menyampaikan kepada Pemerintah Desa Kedungwungu untuk menunda revitalisasi sambil mencari jalan tengah yang terbaik.
Intinya, pedagang Pasar Kedungwungu menolak revitalisasi pasar yang dilakukan sepihak dan meminta proses musyawarah yang melibatkan mereka serta fokus perbaikan pada hal-hal yang lebih mendesak seperti perbaikan saluran air dan drainase, sambil menunggu kondisi ekonomi yang membaik. Demonstrasi dan aksi unjuk rasa oleh pedagang Pasar Kedungwungu juga terjadi di depan kantor Balai Desa Kedungwungu untuk menyuarakan penolakan ini.
[ HISAM ]
